SEARCHING THIS BLOGGER

Rabu, 07 Juli 2010

Behind The scene “For Qur’anic Generation” Oleh : RIdwan Elmuntaaz

Kutinggalkan dua pedoman yang mana tidak ada keraguan padanya, dan tak akan tersesat sedikitpun jikalau manusia senantiasa berpegang teguh padanya….


Al-qur’an merupakan kitab Allah yang paling mulia bagi kita semua sebagai hambanya. Tak ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Semua yang meyakininya percaya bahwasanya semua aspek kehidupan di muka bumi ini telah Allah atur dengan aturan yang jelas melalui Al-qur’an sebagi pedoman hidup manusia. Alqur’an adalah kitab yang kompleks membicarakan segala aspek kehidupa manusia, baik yang menyangkut relasi antara manusia dengan Allah sebagi Tuhannya (ibadah), maupun relasi antara manusia dengan manusia yang lainnya (muamalah). Lebih jauh lagi Al-qur’an berbicara seputar pelestarian lingkungan yang di dalamnya berkaitan dengan pemberdayaansegala potensi alamiah dunia ini ( the potencial of nature and environment).

Sungguh jelas, Allah menegaskan kepada kita semua bahwa Al-qur’an adalah kitab kekal yang diperuntukan untuk semua zaman. Al-qur’an bukanlah milik satu golongan, Allah bukan milik personal belaka, melainkan Al-qur’an adalh kitab komunal dan social yang diperuntukan untuk smua golongan, semua zaman terlepas dari apakah ia seorang muslim tau bukan. Yang jelas, Al-qur’an secara empiric bias membuktikan dengan konkret bahwasanya apapun yang manusia cari didunia ini telah jauh lebih dahulu Allah tetapkan melalui kalam-Nya yang termaktub dalam kitab-Nya itu.

Al-qur’an pun kitab perdamaian. Al-qur’an menegasikan segala bentuk penjajahan di muka bumi ini. Menegasikan segala bentuk pertentanga sebagai makhluk-Nya, menegasikan pengungkungan terhadap kebebasan dan kemerdekaan manusia. Dengan begitu, ini menunjukan bahwasasnya Al-qur’an mengafirmasikan dan mengkomfirmasi perannanya sebagi kitab perdamaian. Ada sebuah ayat dalam Al-qur’an yang menyatakan bahwasanya
Al-qur’an dan penyampai risalah-Nya merupakan rahmat bagi seluruh alam. Ini menunjukan kepada kita semua bahwasanya memang benar adanya Al-qur’an adalah kitab yang menjunjung tinggi perdamaian dan ketenteraman hidup di antara manusia dan semua makhluk di muka bumi ini.

Kelengkapan Al-qur’an sebagai syariat hidup manusia begitu luas. Begitu kompleks Al-qur’an membicarakan aturan hidup manusia dalam mengarungi jalan kehiduapn ini. Dilihat dari perspektif apapun Al-qur’an menunjukan eistimewaannya sebagai kitab Allah. Dilihat dari aspek social, Al-qur’an membicarakan tentang tat aturan kehidupan manusia dengan manusia yang lainnya ataupun manusia dengan makhluk yang lainnya. Secara social, Al-qur’an membicarakan tentang tata peratauran hidup manusia, baik dalam bidnag ekonomi, hokum, politik, administrasi pemerintahan, kesehatan, dll. Dilihat dari aspek knowledge dan science, kembali Al-qur’an menunjukan kiprahnya sebagai kitab terlengkap sepanjang abad kehidupan manusia. Al-qur’an berbicara tentang lingkungan dan alam sekaligus meembirakan sign bagi kita dalam peneglolaan dan pelestariannya. Al-qur’an berbicar tentang fisika, kimia, biologi, matematika, dan semua ilmu yang kita kategorikan sebagi ilmu eksak. Begitulah..

Al-qur’an pun berbicara tentang komunikasi. Dan berbagai potensi komunikasi yang seyogiuannya akan terjadi baik antara Tuhan dengan manusia, manusia dengan manusia, dan manusia dengan makhluk yang lainnya. Kemudian, dilihat secara psikologis, Al-qur’an merupakan kitab penenang batin, penetram jiwa, yang ketika kita membaca dan memahaminya seolah merasuk kedalam sukma kita angin perdamaian batin dan hati. Al-qur’an sekaligus dapat kita jadikan sebagi obat ruhani kita. Penentram spiritualitas kita, supaya spiritualitas yang kita rasakan bukan sekedar spekulasi batin saja.

Pun ketika kita melihat Al-qur’an dari aspek sejarah. Begitu lengkap Allah menuturkan berbagai kisah kehidupan Umat terdahulu yang harus kita jadikan sebagi cerminan kehidupan kita. Terlepas dari apakah Al-qur’an itu membicarakan tentang kejayaan Umat terdahulu, atau bahkan kehancuran umat terdahulu. Ini semua kita jadikan sebagai ibrah perjalanan kehidupan manusia yang mungkin akan kita rasakan pula sebagi umat yang berpergang teguh pada kitab tersebut. Al-qur’an berbicara tentang kesatuan dan persatuan Umat, ALqur’an menegasikan individualistis dalam kehidupan bermasyarakat, Al-qur’an bukanlah kitab personal, tetapi Al-qur’an adalah kitab komunal. Begitu jelas Allah tuliskan dalam kalam-Nya itu agar kita senantiasa mendahulukan ukhuwah di antara sesame makhluk. Ukhuwah bukan saja milik orang islam, tapi ukhuwah sebagaiman landasan fundamentalnya dalam Al-qur’an adalah milik semua makhluk Tuhan.

Kini, sudah saatnya kita buktikan bahwasanya Al-qur’an akan senantiasa masuk ke dalam rongga-rongga kehidupan manusia, dan menyebar membagikan nergi positif yang berarti dan sesuai dengan zaman yang ada. Tak ada sedikitpun celah kekurangan Al-qur’an baik sebagi pedoman hidup maupun sebagai kitab ilmiah dan alamiah. Begitulah. Terlebih, kita yang dikatakan sebagai generasi qur’ani, generasi rabani, sudah seharusnya kita bias mengamalkan dalm praksis tindakan segala apa yang tertuang dalm kitab yang kita yakini itu. Ingat, Al-qur’an bukanlah ide-konseptif semata, Al-qur’an bukanlah proyeksi semata, lebih jauh Al-qur’an harus teraktualisasikan melalui tindakan praksis dalam kehidupan kita.

Al-qur’an akan terasa dalam kehiduapn kita manakala kita mau memahami dan mengamalkannya. Al-qur’an bukan sekedar buku bacaan semata, tapi Al-qur’an mempunyai peranan dan fungsi yang signifikan dlam kehidupan kita.

Kawan, generasi Qur’ani bangkitlah!! Tunjukan bahwa kita hidup bukan untuk mengamalkan hidup, tapi hidup kita dalah cerminan dari semua aturan yang telah Allah tetapkan melalui kalam-Nya….

1 komentar: