SEARCHING THIS BLOGGER

Senin, 12 Juli 2010

MALANGNYA NASIBMU WAHAI S'PATUKU... HIHIHI

aku coba gulirkan kegundahan dan keresahanku dalam secarik kertas ini yang sekiranya akan mempermudah hatiku untuk melupakanmu. aku tahu semuanya sulit bagiku untuk kehilanganmu... karena kau, kau adalah intan dalam hidupku. laksana sarang yang bisa melindungi burung-burung dari kepanasan, kedinginan, dan semuanya. laksana air kau memberikan kesejukan padaku... kau alirkan nafas kesejukan ke setiap rongga-rongga mulutku, seakan kau tahu bahwa aku tak bisa berpisah darimu. kau tahu bahwa kau begitu berharga untukku... wahai s'patuku.

aku masih teringat, detik-detik terakhir yang kau isi dengan kebahagiaan yang begitu berkesan dan sulit aku lupakan dalam memoar pikiranku. itu semua saat-sat terindah yang ku rasakan ketika ku bertemu dan melewati hari-hari denganmu. hari-hari yang penuh dengan suka-dukaku, canda-tawaku, dan hari-hari yang penuh dengan kesejukan dalam alam pikiran batinku. sedetik bersamamu, begitu indah kurasa. seakan aku merasakan murninya cinta yang kau biuskan kedalam kakiku... tapi sayangnya.. itu hanya sekejap. hilang, hilang diterkam kebuasan para binatang, hilang diterpa riak gempita angin, dan hilang, hilang di telan malam...Wahai S'patuku....

kini, semuanya telah berlalu. kau pergi tinggalkanku tanpa ada secuil kabarpun. entah kemana kau pergi. apakah kau pergi meninggalkanku untuk mencari gairah kehidupan yang berebda di luar sana. laksana Nietzhe yang mencrai kehiduapan yang berbeda dari zamannya, atau mungkin kau laksana Emanuel Kant yang menginginkan sebuah perbedaan dari kebiasaan hidup di sekitarmu... atau bahkan kau mencoba menjadi seorang sosok pembaharu kehidupan yang kau pandang penuh dengan kementokan.. aku tak tahu. atau mungkin ada orang yang telah lama mengincarmu... menginginkanmu dama seperti halnya diriku mendambakanmu.. aku tak tahu. yang jelas.. bagi mereka yang merasa bahagia bertemu denganS'patuku, aku harapkan kalian menjaganya... jangan biarkan S'patuku menangis, meringis kesakitan, kekurangan.. jaga Dia... PLEASE... karena dia belahan jiwaku... SERIUS>


tapi, asal kau tahu, bahwa sampai kapanpun aku takkan bisa melupaknmu... wahai S'PATUKU...

Oh, Tuhan kuatkanlah diriku ini. jadikan cobaanmu ini sebagai sebuah hikmah... hikmah yang akau peroleh dari tangan seorang yang tak mengerti kesedihanku tentang S'patuku...Kau Maha Adil... maka berikanlah keadilan pada S'patuku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar